Berjumpa dengan Tuhan memerdekakan yang terbelenggu – Retreat Encounter (RE) 2022

      

Shalom!
Yesus Tuhan!

Pada 31 Januari – 1 Februari 2022 Fire Generation kembali melaksanakan Retreat Encounter (RE) untuk kesekian kalinya. Puluhan kali RE dilaksanakan, sampai hari ini Tuhan terus melahirkan generasi demi generasi setiap tahunnya.

Retreat Encounter bertujuan untuk mengarahkan generasi kepada perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Saat seseorang mengalami perjumpaan dengan Tuhan, maka pemulihan terjadi. Hati yang terbuka, kembalinya hubungan antar Bapa dan anak, gambar diri yang dipulihkan, dan hati nurani yang dikembalikan akan mengembalikan generasi ini kepada destiny yang sudah Tuhan tetapkan atas masing-masing pribadi. Setelah mengalami belas kasihan Tuhan, maka generasi ini diajari bahwa manusia tidak hidup untuk diri sendiri. Generasi diutus untuk mulai membagikan belas kasihan Tuhan yang sudah mereka alami kepada keluarga, sekolah, kampus, kantor, pulau-pulau dan suku, hingga kepada bangsa-bangsa.

Berlokasi di Karangpandan, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah, RE tahun ini diikuti oleh 76 orang peserta dari berbagai daerah seperti Solo Raya, Blora, Semarang, Salatiga, Yogyakarta, Sulawesi, Surabaya, Jakarta, Kalimantan, Ambon dan NTT. Para peserta dibimbing oleh 45 orang mentor yang siap mengarahkan generasi ini kepada pengalaman bersama dengan Tuhan. Selain itu seluruh keluarga Kingdom Family Network (KFN) juga turut hadir serta men-support Fire Generation untuk bersama-sama melahirkan generasi baru yang Tuhan rindukan.

Di tengah acara retreat setiap peserta, mentor, hingga panitia mengalami Tuhan secara bersamaan. 2 hari 1 malam yang begitu luar biasa melihat Roh Kudus bekerja secara bebas. Salah satu anak, baru keluar dari penjara setelah sempat kecanduan narkoba. Anak ini sangat susah untuk mengalami Tuhan bahkan tidak bisa menangis akibat dari obat-obatan yang mengikat emosinya. Di sebuah sesi, anak ini melihat impresi bahwa Tuhan Yesus datang membawa kantung plastik dan memungut narkoba miliknya. Saat itu juga dia menangis dan mengalami Tuhan.

Pesan yang kuat kami terima untuk generasi ini adalah hadirat Tuhan yang memulihkan (Yohanes 4). Orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan pasti mengalami pemulihan dan kesembuhan hingga kemerdekaan. Setelah mengalami kemerdekan dari belenggu yang mengikat, mereka akan ditempa menjadi sebuah panah api yang banyak sekali sehingga tiba saatnya nanti mereka dilesatkan dan membakar sasaran untuk membebaskan bangsa-bangsa. Generasi ini memerlukan pengalaman pribadi dengan Tuhan untuk bisa memenuhi destiny bangsa-bangsa. Dimulai dari pemulihan yang dialami secara pribadi, generasi ini akan membawa api yang mereka terima kepada daerah mereka masing-masing.